Mitos dan Keunikan Candi Sukuh, Piramida Jawa

Mitos dan Keunikan Candi Sukuh, Piramida Jawa


Candi Sukuh adalah candi yang paling muda di Indonesia karena dibangun pada masa akhir kerajaan Majapahit yaitu era Ratu Suhita dengan tujuan untuk persembahan pada Dewa. Sebagai salah satu dari beberapa candi yang terdapat di kaki Gunung Lawu, Candi Sukuh memiliki misteri, mitos dan keunikan baik dalam hal bentuk bangunan dan relief serta patung-patung yang berada di sekitarnya.

gambar candi sukuh

Di pertengahan abad ke-15, Kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran, dengan masuknya agama Islam yang menyebabkan makin berkurangnya penganut agama Hindu di Jawa. Tapi di saat itu para penguasa Majapahit mendirikan Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu, yang dianggap sebagai tempat sakral untuk memuja para arwah leluhur dan sebagai perlambang kesuburan. Maka tidak heran apabila di Candi Sukuh ditemukan banyak relief lingga dan yoni, perlambang alat kelamin pria dan wanita.

Baca Juga :

Keunikan Candi Sukuh

1.    Mirip Piramida Suku Maya

Berbeda dengan kebanyakan candi agama Hindu lainnya, Candi Sukuh tidak menghadap ke arah terbitnya matahari, melainkan menghadap ke arah barat. Selain itu, bentuk bangunannya juga berbeda. Bisa dibilang bahwa bangunan Candi Sukuh sekilas mirip dengan bangunan suku Maya di Amerika Selatan yang lebih mirip dengan piramid terpotong yang dikelilingi oleh monolit dan patung-patung besar.

Bentuk bangunan Candi Sukuh lebih menyerupai trapesium dengan tiga teras bertingkat dengan satu anak tangga di bagian tengah sisi depan candi tersebut. Bentuk ini diperkirakan dibuat karena semakin berkurangnya pengaruh agama Hindu, yang menyebabkan pembuat candi kembali menggunakan desain dengan pola animisme.

2. Relif-relief Yang Unik dan Menarik

  • Saat memasuki Candi Sukuh, jelas terlihat relief yang menggambarkan hubungan badan dengan penggambaran lingga dan yoni. Tapi jangan berpikiran kotor dulu,  bentuk-bentuk itu konon merupakan lambang untuk menghilangkan atau menyembuhkan segala kekotoran di dalam hati.
     
  • Dahulu, di puncak Candi Sukuh terdapat sebuah patung lingga berukuran sekitar 1,8 meter. Patung ini kemudian dipindahkan untuk ditampilkan di Museum Nasional di Jakarta.
     
  • Di sisi sayap utara gapura pintu masuk Candi Sukuh terdapat relief raksasa yang menggigit ekor ular. Relief ini merupakan lambang dari sengkalan memet (lambang tahun pembuatan) yaitu tahun 1359 Saka atau 1437 Masehi. Tahun itu dianggap sebagai tahun diselesaikannya pembuatan Candi Sukuh. Sementara itu, di sisi selatan terdapat relief raksasa memakan manusia, yang juga merupakan sangkalan memet dengan arti yang sama dengan gapura sisi utara.
     
  • Selain bangunan candi, di Candi Sukuh juga dapat ditemui berbagai relief, seperti relief Bima yang menempa keris bersama Ganesha dan Arjuna.
     
  • Relief Dewi Kala atau Dewi Durga yang berubah menjadi raksasa yang ingin memangsa Sadewa, dimana Sadewa berada dalam keadaan terikat.
  • Selain itu, ada beberapa patung berbentuk garuda yang berukuran cukup besar.
  • Beberapa patung dengan bentuk pria yang sedang menggenggam (maaf) alat kelaminnya.

Mitos Seputar Candi Sukuh

Ada beberapa hal yang unik yang kerap dilakukan pengunjung yang datang ke candi Sukuh berkaitan dengan mitos yang dipercaya masyarakat.

1.    Uji Kesetiaan

Bagi pasangan yang sudah menikah, dapat menguji kesetiaan wanita yang menjadi pasangannya dengan cara sang wanita berjalan melewati patung lingga yoni yang ada di lantai bawah.
Jika sang wanita tidak selingkuh maka kain yang dikenakan tidak akan robek namun jika selingkuh maka kain yang dikenakannya akan robek.

2.    Uji Keperawanan

Bagi gadis atau wanita yang belum menikah yang masih menjunjung norma keperawanan, dapat melakukan uji keperawanan di candi ini. Sama seperti saat uji kesetiaan, sang gadis harus melewati patung lingga yoni.
Jika gadis masih perawan maka kain yang dikenakannya tidak akan robek namun jika gadis bukan perawan maka kain yang dikenakannya akan robek dan tubuhnya meneteskan darah.

3.    Uji Keperjakaan

Demikian pula bagi seorang laki-laki, untuk menguji keperjakaannya dia harus melewati patung lingga yoni. Jika masih perjaka maka dia tidak akan merasakan apa-apa tetapi jika sudah tidak perjaka lagi dia mendadak merasa akan kencing yang tidak bisa ditahan lagi atau kebelet kencing.

Demikian ulasan tentang candi Sukuh, mitos, misteri dan keunikannya. Meski dibangun pada masa kerajaan Majapahit, candi ini memiliki keunikan dari bentuknya yang mirip piramida. Tidak heran jika candi Sukuh dijuluki Piramida dari Jawa.

Tidak ada komentar