Misteri Kijing Miring

Misteri Kijing Miring - Spot Misteri kali ini menceritakan kembali suatu tempat yang mengandung misteri yaitu  pemakaman Sendhen yang berada di dusun Jakunan, Jawa tengah. Pemakaman itu terkenal dengan satu makam dengan kijing miring yang sejak keberadaannya menimbulkan berbagai peristiwa misteri bagi masyarakat di sekitar lokasi pemakaman.

Makam dengan kijing miring ini di duga sebagai sumber dari terjadinya beberapa kecelakaan yang berujung kematian dan beberapa orang yang meninggal secara misterius di sekitar pemakaman ini.

Untuk mendapatkan keterangan tentang tempat misteri ini, penulis mencoba mendatangi dan melakukan wawancara dengan Mbah Kalil, juru kunci pemakaman.

Berikut ini penuturannya.

Kisah ini terjadi sekitar beberapa puluh tahun yang lalu saat menjelang bulan Ramadhan ditemukan seorang wanita cantik yang sedang mengandung, mati bunuh diri dengan cara menggantung diri di dahan pohon Mahoni. Oleh masyarakat yang menemukannya yaitu warga dukuh Jakunan, jasadnya diturunkan lalu dibawa ke balai desa.

Nama dan asal-usul wanita ini tidak diketahui karena di dalam pakaian yang dikenakannya tidak ada satu pun  identitas diri yang ditemukan.

Setelah menginap satu malam dan tidak seorang pun sanak kerabat yang mengenalnya dan mengambilnya maka jasad wanita tersebut dikuburkan di pemakaman Sendhen.

Beberapa saat setelah dikuburkan dan diberi kijing, memanfaatkan sebuah kijing yang sudah tidak terpakai dan tergeletak di pemakaman itu, terjadi peristiwa yang mencengkam hati mereka yang menyaksikan.

Tanah dimana wanita itu dikuburkan bergoncang dengan hebatnya seolah sedang dilanda gempa bumi.  Beberapa orang yang baru saja mengantar dan bekerja menggali kubur lari ketakutan meninggalkan kuburan itu dan tidak kembali lagi.

Misteri Kijing Miring

Baca Juga : Misteri Pemakaman Gang 7 Malang

Entah apa yang sebenarnya terjadi, apakah itu adalah siksa kubur ? Menurut beberapa saksi mata, baru kali itu mereka menyaksikan fenomena misteri seperti ini.

Dan setelah kejadian itu, kijing yang menutupi makam wanita itu menjadi miring, dimana sisi utara dimana kaki berada, lebih tinggi posisinya karena di bagian kepalanya ambles ke tanah.

Pemakaman Sendhen berada di ujung perbatasan tiga desa yaitu desa Mangunsrana, Maduresa dan Sapekhutan. Setiap menyambut bulan puasa atau 'ggah-unggahan' dan ketika menjelang lebaran atau 'dhun-udhunan', seperti pemakaman lainnya, pemakaman Sendhen banyak dikunjungi orang yang berziarah. 

Para peziarah itulah, yang pertama kali mengetahui jika kijing dari makam yang baru itu posisinya miring sehingga disebut 'kijing miring'

Semenjak itu pemakaman Sendhen menjadi terkenal karena misteri dan keangkerannya karena banyak kejadian aneh dan mengerikan yang membawa korban jiwa terjadi di sekitar pemakaman itu.

Menurut penuturan Mbah Kalil, juru kunci pemakaman yang sudah puluhan tahun berada di tempat itu, sejak pemakaman Sendhen menjadi makam wanita yang gantung diri, pemakaman  ini menjadi terkenal karena angker dan menyeramkan.

Hampir setiap tahun minta korban. Sering terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa di jalanan depan pemakaman karena menabrak pohon di pinggir jalan atau bertabrakan dengan pengendara lain. Tercatat, sudah 7 orang yang ditemukan meninggal secara misterius di tempat itu tanpa diketahui penyebabnya.

Menurut Mbah Kalil, penyebab dari semua kejadian itu adalah ulah arwah penasaran dari perempuan pemilik makam dengan 'kijing miring' yang menuntut balas. Nasibnya yang malang karena perbuatan lelaki dan kematiannya yang tragis membuat arwahnya gentayangan dan ingin membalas dendam kepada semua laki-laki.

Konon, arwah perempuan itu berubah menjadi sosok peri cantik jelita yang menggoda para lelaki hidung belang.

Para pengendara motor atau mobil yang selamat dari kecelakaan saat melintas di pemakaman itu bercerita jika penyebab terjadinya kecelakaan yang dialaminya  adalah kemunculan sosok wanita cantik. Wanita itu memanggil, menggoda dan menutupi pandangan mereka sehingga perhatiannya ke jalanan teralih, dan ketika sadar, tahu-tahu sudah menabrak batang pohon, dinding pemakaman atau kendaraan lain yang berlawanan arah.

Sedangkan ketujuh orang lelaki yang meninggal secara misterius itu disebabkan karena mereka tergoda oleh bujuk rayu arwah perempuan itu sehingga mereka mau dibawa ke alam gaib dan  menikah dengannya.

Jika perempuan itu hamil lalu melahirkan seorang anak perempuan maka lelaki itu akan menjadi 'wali' dari anaknya sehingga harus menetap di alam gaib atau mati lalu jasadnya akan ditemukan tergeletak di area pemakaman.

Namun jika anaknya laki-laki, maka lelaki tersebut akan dibiarkan hidup dan kembali ke alam manusia.

Kejadian ini pernah di alami oleh Marwoto, seorang pemuda dusun Jakunan, yang menikah dengan arwah perempuan itu dan kebetulan, melahirkan seorang anak laki-laki. Marwoto ditemukan warga desa tergeletak pingsan di samping makam wanita itu. Sejak itu ia mengalami trauma dan ketakutan jika diajak melewati jalan di pemakaman Sendhen.

Bahkan, Mbah Kalil pun tidak luput dari gangguan arwah wanita ini. Saat itu, Mbah Kalil baru menikah dan rumahnya berada di samping pemakaman.

Suatu hari, istrinya pergi dan menginap di rumah orang tuanya karena ayahnya sedang sakit keras. Sehabis Maghrib, sepulang dari pemakaman, Mbah Kalil menemukan seorang perempuan mirip istrinya sedang memasak di dapurnya.

"Kok sudah pulang Dik, apakah bapak sudah sembuh?" Tanya Mbah Kalil.

"Sudah Mas." Jawab perempuan itu tanpa menoleh.

Karena sebelumnya Mbah Kalil sudah menengok keadaan mertuanya yang benar-benar sakit, maka jawaban perempuan itu membuatnya curiga jika wanita ini bukan istrinya.

"Kamu Minah atau bukan?" Tanya Mbah Kalil.

"Saya Minah, Mas."

"Baiklah, jika kamu memang Minah, istriku. Tolong buatkan saya nasi merah-putih, nasi merah dengan nasi putih dalam satu piring." Pinta Mbah Kalil.

"Tidak mau!!"

"Kalau begitu, kamu bukan istriku! Ayo kembali ke wujud aslimu dan pergi dari rumahku!" Usir Mbah Kalil.

Dan, perempuan itu berubah ke wujud aslinya, sosok wanita berambut panjang dengan wajah pucat pasi mengenakan kain yang menutupi dada ke bawah dan kakinya melayang di atas tanah sambil tertawa mengerikan.

"Hi hi hi .." Lalu lenyap meninggalkan tawanya yang mengerikan.

Saat Mbah Kalil menceritakan kejadian itu kepada istrinya, istrinya ketakutan dan mengajaknya pindah dari rumah itu untuk menghindari gangguan arwah perempuan itu.

Setelah kejadian itu, Mbah Kalil dan istrinya, pindah ke rumah milik keluarganya yang agak jauh dari pemakaman Sendhen.

Demikian kisah tentang Misteri Kijing Miring, spot misteri yang berada di dusun Jakunan yaitu makam dengan kijing miring.


Tidak ada komentar