Misteri Saudara Gaib : Mitos atau Fakta

Misteri Saudara Gaib : Mitos atau Fakta – Salah satu misteri dalam kehidupan manusia adalah keberadaan saudara gaib yang lahir bersama manusia dan menyertai setiap langkah manusia hingga akhir hayatnya. Konon, saudara gaib ini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, mereka dapat menolong dan membantu atau malah dapat mengganggu maupun mencelakakan manusia.

Sehingga keberadaannya menjadi misteri yang harus dipecahkan oleh manusia itu sendiri maupun menjadi fakta yang menjadi tangga menuju pengenalan jati diri manusia bagi orang-orang yang mau mengenal, mengetahui keberadaannya dan mempelajarinya.

Misteri Saudara Gaib : Mitos atau Fakta

Pada kenyataannya banyak orang menganggap bahwa saudara gaib itu hanyalah mitos belaka sehingga mereka mengabaikannya namun berbeda dengan orang-orang yang berusaha mengenal dan mencari jati dirinya, saudara gaib ini harus kita kenali dan kita bimbing menuju kebaikan sehingga dapat bersama-sama mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Mitos atau misteri tentang saudara gaib pada umumnya memang terdapat pada masyarakat Jawa saja sedangkan di daerah lain di Indonesia seperti Kalimantan dan Bali, mungkin ada hanya berbeda nama atau pengertiannya saja.

Baca Juga :


Saudara gaib atau malaikat pelindung, dalam bahasa Jawa disebut sebagai 'sedulur papat limo pancer', 'sedulur sing cedhak tanpo senggolan lan adoh tanpo langenan', 'kakang kawah adi ari-ari' dan beberapa istilah lainnya. Sedangkan menurut Agama Islam, saudara gaib itu adalah perwujudan dari hawa nafsu manusia.

Untuk mengetahui misteri dan fakta tentang saudara gaib manusia yang bisa menjadi malaikat pelindung maupun menjadi setan yang menjerumuskan ke jalan sesat, maka kali ini spot-misteri berusaha mengulasnya meskipun hanya sedikit, berdasarkan pengalaman pribadi dan orang-orang yang mencari jati dirinya.

Fakta Tentang Saudara Gaib

Fakta sebenarnya tentang saudara gaib adalah secara fisik mereka bersama-sama sejak berada di dalam kandungan ibu. Mereka menjaga, melindungi dan menjadi kelengkapan janin dalam bentuk air ketuban, ari-ari, darah dan tali pusar.

Berikut ini adalah beberapa pandangan tentang saudara gaib menurut sudut pandang masyarakat Jawa dan saudara gaib menurut pandangan Islam.

1. Saudara Gaib Menurut Pandangan Jawa


Menurut pandangan masyarakat Jawa, saudara gaib adalah ‘sedulur papat limo pancer' artinya saudara empat lima pusat yaitu marmati (samar mati), kawah (air ketuban), getih (darah), ari-ari dan dihubungkan melalui tali pusat berporos pada manusia (jabang bayi).

Sedangkan, istilah 'sedulur sing cedhak tanpo senggolan lan adoh tanpo langenan' adalah saudara gaib kita yang dekat tanpa bersentuhan dan jauh sekali hingga terlupakan. Hal ini berkaitan dengan perlakuan kita, jika kita menganggap dan mempedulikannya maka saudara gaib kita sangat dekat tanpa harus bersentuhan dan sebaliknya jika kita mengabaikannya maka saudara kita akan menjauh jauh sekali.

Misteri Saudara Gaib : Mitos atau Fakta

Saat di dalam kandungan, janin berada dalam satu kesatuan dengan ibu terhubung lewat tali pusar, sehingga apa yang dirasakan oleh ibu dirasakan pula oleh sang anak demikian sebaliknya sehingga muncul istilah ‘ngidam’ yang menunjukkan sang janin sudah memiliki keinginan. Dan keinginan bayi terpancar menjadi keinginan ibu atau bapaknya.

Baca Juga : Mitos Kelahiran Bayi Dengan Kondisi Khusus

Terus apa dan siapa yang disebut saudara gaib atau ‘sedulur papat limo pancer’ atau saudara empat lima pusat itu?

Menurut Kitab Kidungan Purwajati karangan Sunan Bonang, saudara gaib atau ‘sedulur papat limo pancer’ itu dijelaskan dalam bentuk lagu atau tembang Dhandanggula seperti berikut ini :

Ana kidung ing kadang Marmati Amung tuwuh ing kuwasanira

Nganakaken saciptane Kakang Kawah puniku Kang rumeksa ing awak mami
Anekakake sedya Ing kuwasanipun Adhi Ari-Ari

ingkang Memayungi laku kuwasanireki Angenakken pangarah Ponang Getih ing rahina wengi
Ngrerewangi ulah kang kuwasa

Andadekaken karsane Puser kuwasanipun Nguyu-uyu sabawa mami

Nuruti ing panedha Kuwasanireku Jangkep kadang ingsun
papat Kalimane wus dadi pancer sawiji Tunggal sawujud ingwang

Dalam  tembang di atas disebutkan bahwa  saudara gaib atau ” Sedulur Papat ” itu adalah Marmati, Kawah, Ari-Ari dan Getih yang terhubung melalui tali Pusat (Puser), dan yang menjadi pancer atau pusatnya adalah bayi.

Penjelasannya seperti ini.

Marmati iku artinya  Samar Mati atau takut mati karena ketika ibu kita hamil, setiap hari berfikir dan merasa khawatir akan datangnya kematian baik bagi dirinya maupun bagi bayinya. Sehingga perasaan takut mati (samar mati) ada lebih dulu sebelum pecahnya ketuban, bayi dan ari-ari sehingga marmati disebut sebagai saudara tua.

Berikutnya adalah pecahnya ketuban atau kawah yang keluar lebih dulu sebelum bayi keluar sehingga kawah disebut sebagai saudara tua (kakang).

Kemudian disusul lahirnya bayi, setelah itu disusul keluarnya ari-ari sehingga ari-ari dianggap sebagai saudara muda dan disebut adi.

Dan keluarnya darah pada saat akhir proses melahirkan, disusul lepasnya tali pusar atau tali plasenta, biasanya  lepasnya tali pusar saat bayi berumur tujuh hari.

Karena sebelumnya semua unsur diatas itu menyatu dan jadi satu kesatuan dengan janin atau bayi maka disebut “SEDULUR PAPAT LIMA PANCER” .

Begitulah penjelasan fakta atau wujud secara fisik dari saudara gaib atau ‘sedulur papat lima pancer’, yaitu marmati, kawah, ari-ari, darah dan tali pusat adalah kelengkapan seorang bayi. Jika salah satu saja tidak ada atau hilang maka sang bayi tidak akan dilahirkan dengan selamat atau mengalami cacat.

Pada saat di dalam kandungan, mereka (kawah, ari-ari, darah dan puser) bersama raga ada di dalam satu kesatuan diri yaitu janin.

Ketika janin keluar, secara fisik mereka berpisah dengan janin yang tumbuh berkembang menjadi manusia, sedangkan air kawah lenyap, ari-ari ditanam di dalam tanah, darah menguap dan puser terlepas. Secara fisik keempat komponen tersebut terpisah dengan manusia dan berubah menjadi saudara gaib yang mendampingi manusia.

 

2. Saudara Gaib Menurut Islam

Sunan Kalijaga, salah seorang dari Wali Songo dan penyebar agama Islam yang asli orang Jawa, menambahkan pengertian baru yang bernafaskan Islam. Dimana Saudara gaib tersebut dimaknai sebagai empat jenis nafsu manusia sedangkan yang kelima pancer adalah hati nurani atau 'alam rahsa / sirr'. Unsur empat nafsu adalah nafsu aluamah, sufiyah, amarah dan muthmainah.

  1. Nafsu aluamah berkaitan dengan insting dasar manusia, yaitu keinginan untuk makan, minum, berpakaian, bersenggama, dll. Dikatakan bahwa nafsu aluamah ini terjadi karena pengaruh unsur tanah yang menjadi unsur pembentuk jasad manusia. Nafsu Aluamah ini mempunyai pintu di mulut dan tempatnya di perut.
  2. Nafsu sufiyah berkaitan dengan keinginan duniawi untuk dipuji, untuk kaya, mendapat derajad dan pangkat, loba, tamak dll. Nafsu ini berpadanan dengan sifat air yang menjadi unsur pembentuk jasad.  Nafsu Sufiyah ini mempunyai pintu di mata dan tempatnya di sumsum.
  3. Nafsu amarah berkaitan dengan keinginan untuk mempertahankan harga diri, rasa marah, emosi dll. Dikatakan nafsu ini mendapat pengaruh dari sifat panas / api yang menjadi pembentuk jasad mansia. Nafsu Amarah ini mempunyai pintu di telinga dan tempatnya di darah.
  4. Nafsu muthmainah adalah nafsu yang mengajak kearah kebaikan. Dikatakan bahwa nafsu ini mendapat pengaruh sifat air yang juga menjadi pembentuk jasad manusia. Nafsu ini berpadanan dengan sifat udara yang menjadi unsur pembentuk jasad. Pintunya di hidung tempatnya di paru-paru.

Sedangkan pendapat lain mengatakan apabila saudara gaib di dalam Islam dimaksudkan adalah malaikat-malaikat pelindung yang diperintahkan Allah untuk mengikuti, menjaga dan melindungi setiap manusia. Seperti terdapat pada firman Allah Swt :

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikuti bergiliran dimuka dan dibelakang mereka menjaga atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kamu sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Allah” (QS : 13: Ar-rad:11)


Misteri Saudara Gaib

Saudara gaib atau juga disebut malaikat pelindung adalah saudara kita yang tidak terlihat oleh pandangan mata lahir sehingga keberadaannya menjadi misteri. Sebenarnya banyak fenomena yang terjadi di masyarakat yang menunjukkan keberadaan saudara gaib namun terjadi kerancuan pandangan antara saudara gaib atau mahluk gaib lainnya.

Berikut ini adalah beberapa fenomena misteri yang menunjukkan keberadaan saudara gaib.

1. Bayi tertawa sendiri

Jika kita memiliki seorang bayi atau pengalaman kita saat anak-anak kita masih bayi, sering kita mendapati, sang bayi tertawa sendiri atau seolah bermain dengan temannya padahal tidak ada seorang pun berada di sekitarnya.

Fenomena ini, konon disebabkan, pada saat masih bayi, kita masih memiliki kedekatan hubungan dengan saudara-saudara gaib, maka jika bayi tertawa atau bermain sendiri  karena sang bayi sedang bermain-main ditemani saudara gaibnya dan karena saat masih bayi mata batinnya masih peka terhadap hal-hal yang gaib.

Namun, setelah tumbuh dewasa, pada umumnya, kedekatan hubungan dengan saudara gaib kita, mulai renggang dan semakin lama keberadaannya semakin kita lupakan.

2. Penampakan sosok kembar diri kita

Pada orang-orang tertentu yang memiliki bakat spiritual, saudara gaib itu sering muncul menemui orang lain seseuai dengan niat kita. Saat kita memiliki keinginan untuk bertemu dengan orang lain, masih niat saja, orang lain tersebut sudah bertemu lebih dulu dengan saudara gaib kita yang sosoknya sama persis dengan diri kita. Dan, saat kita menemuinya beneran, orang tersebut merasa keheranan dan bertanya, “lho.. kok kesini lagi?

Misteri Saudara Gaib : Mitos atau Fakta


Baca Juga : Misteri Pertolongan Saudara gaib

3. Orang Gila

Konon, orang gila atau terganggu jiwanya, salah satu penyebabnya adalah orang tersebut kehilangan hubungan dengan saudara gaibnya atau sedang diganggu oleh saudara gaibnya sehingga perilaku dan tindakannya menjadi tidak wajar.

4. Tersebar dalam Empat Penjuru Mata Angin

Berdasarkan mantera-mantera kuno peninggalan leluhur yang menjadi sarana mengetahui dan memanggil saudara kita, keberadaan saudara gaib itu tersebar dalam empat penjuru mata angin. Dimana “kakang kawah” berada di timur, “puser” berada di utara, “ari-ari” berada di barat dan “getih” berada di selatan.

Keberadaan saudara gaib yang menempati empat penjuru mata angin ini, berbeda-beda tergantung pada aliran atau penemu mantera tersebut.

Manfaat Mengenal Saudara Gaib

Dengan mengetahui dan mengenal keberadaan saudara gaib dan memahami perannya dalam kehidupan kita akan memberikan banyak manfaat. Berikut ini adalah beberapa manfaat mengenal saudara gaib.

1. Menolak Gangguan Gaib

Bila kita mau mengenal dan menjalin hubungan dengan saudara gaib dengan cara mengingatnya atau menyebutkan namanya dalam setiap kegiatan kita atau menjalankan puasa pada hari kelahiran maka secara perlahan akan terjalin hubungan antara kita dengan saudara gaib.

Sehingga ketika ada seseorang yang berniat jahat menggunakan cara-cara halus seperti santet atau black magic, maka saudara gaib kita akan menolak, melawan dan berusaha sekuat tenaga agar gangguan gaib tersebut tidak mengenai diri kita.

Atau saat berada di tempat-tempat angker, dimana ada mahluk gaib yang mencoba merasuki atau mengganggu kita, maka saudara gaib kitalah yang akan menghadang dan menolaknya.

Sebaliknya, bila kita tidak memperlakukan saudara gaib kita dengan baik, maka ketika ada mahluk gaib atau serangan gaib, saudara gaib kita akan membiarkannya saja sehingga kita menjadi sakit atau kerasukan mahluk gaib.

Baca Juga :

2. Ilmu Kakang Kawah Adi Ari-ari

Pada jaman dahulu, saudara gaib banyak digunakan oleh orang-orang terdahulu yang bergelut dalam dunia kanuragan atau kesaktian seperti para jawara atau pendekar. Karena pada jaman itu hanya dengan memiliki kesaktian maka seseorang akan mendapatkan kemuliaan hidup.

Konon, Ki Penjawi, salah seorang arsitek berdirinya kerajaan Mataram Islam, memiliki ilmu kesaktian yang jarang ada bandingnya yaitu ilmu “Kakang Kawah Adi Ari-ari”. Saat berhadapan dengan musuh yang susah ditaklukkan, KiPenjawi baru mengeluarkan ilmu andalannya ini sehingga keluar tiga sosok kembar dari Ki Penjawi yang akan membuat musuhnya kebingungan.

Kira-kira pada tahun 80an, saat saya berada di kota Jombang, Jawa Timur, masyarakat Jombang meyakini jika Kyai Muchtar atau dipanggil Kyai Tar, pemimpin pondok pesantren Tambak Beras, memiliki ilmu yang dapat membuatnya menjadi kembar.

Saya merasa penasaran lalu mencoba membuktikan kebenarannya sendiri. Pada hari Jum’at, saya menunggu di rumah induk Pesantren dimana Kyai Tar tinggal. Tak begitu lama, Kyai Tar keluar bersama sopirnya, selang beberapa menit kemudian sebuah mobil keluar lagi dan tampak Kyai Tar di damping sopir yang lain. Begitu seterusnya sampai empat mobil milik pesantren keluar semua, dan semua penumpangnya adalah Kyai Tar sendiri.

Setelah melihat dengan mata kepala sendiri, baru saya percaya bila Kyai Tar memiliki ilmu yang sama dengan Ki Penjawi yaitu ilmu “Kakang Kawah Adi Ari-ari”.

3. Mempercepat Tercapainya Hajat atau Keinginan

Dengan mengenal saudara gaib kita, konon dipercaya dapat mempercepat terkabulnya hajat atau keinginan seseorang. Masyarakat Jawa, bila sedang memiliki hajat, biasanya akan menjalankan puasa weton, untuk menjalin hubungan dengan saudara gaibnya kemudian bersama-sama memanjatkan doa kepada Tuhan YME.

Cara mengenal Saudara Gaib

Ada beberapa cara untuk mengenal saudara gaib kita, seperti berikut ini.

1. Puasa Weton

Bagi orang Jawa semua saudara gaib atau 'sedulur' tadi harus diruwat, dipuasai, dirawat dan dihormati dengan cara diselamati dengan 'bancaan' atau tumpengan terutama pada saat hari kelahiran kita.

Hal ini bertujuan untuk memperingati hari kelahiran kita sebagai manusia, untuk mengingat kembali perjuangan ibu melahirkan kita dan mengingat bahwa kita lahir tidak sendiri melainkan bersama saudara-saudara gaib kita.

Baca Juga : Mitos Hari Naas Bagi Masyarakat Jawa

Dengan mengingat semua itu akan  membawa kita pada kesadaran diri bahwa kita dilahirkan dari seorang ibu, dan kita lahir tidak membawa apa-apa selain saudara-saudara kita. Jadi mengapa kita menjadi takabur dan sombong setelah memiliki harta, tahta dan wanita?

2. Membaca Doa

Dengan membacakan surah Al Fatihah yang ditujukan kepada keempat saudara gaib kita setiap selesai sholat lima waktu merupakan salah satu cara mengenal dan mengetahui keberadaannya.

3. Menjalankan Laku

Ada banyak laku atau tirakat yang dapat membantu kita dalam mengenali kembali saudara gaib kita, seperti puasa tidak tidur selama 3-7 hari, puasa ‘Ngebleng’ selama 3 hari dan lain-lain.

4. Menyebutnya Dalam Setiap Kegiatan

Dalam budaya Jawa, ada yang dikatakan sebagai “ilmu sebut” yaitu menyebutkan atau mengajak saudara gaib dalam setiap tindakan kita seperti mengajak makan, tidur dan mengajak melakukan perjalanan serta kegiatan lainnya.

Dengan demikian, lama kelamaan terjalin hubungan antara kita sebagai pancer dengan keempat saudara gaib.

Kesimpulan

Demikian pembahasan spot-misteri tentang misteri saudara gaib, mitos dan faktanya. Memang susah untuk mempercayai segala sesuatu yang bersifat gaib, akan tetapi pemahaman dan pengertian tentang saudara gaib akan berjalan seiring dengan kedewasaan dan kematangan pribadi kita. Bila waktunya tiba, biasanya akan muncul semacam dorongan untuk mempelajari dan mengenal saudara gaib kita sendiri.

Mengutip Ayat Al Quran,
Kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal Tuhanmu.”

Artikel Lainnya :


Tidak ada komentar